- Sejarah Maupun Asal Usul Ludruk
Suripan Sadi Hutomo menyatakan bahwa kata ludruk sudah ada dalam kamus Javanansch Nederduitssch Woordenboek karya Gencke dan T Roorda, diterbitkan tahun 1847. Buku ini telah mengalami cetak ulang sebanyak empat kali dengan cetakan terakhir tahun 1901. Pada kamus cetakan keempat tersebut dijelaskan makna kata ludruk artinya Grappermarket atau badutan.
Sementara itu, W.J.S. Poerwadarminta dalam buku Baroe Sastra Djawa (artinya Kamus Sastra Jawa), tahun 1930 jilid I menerangkan makna ludruk adalah teledek (penari wanita) dan badhut (pelawak).
Menurut pendapat S. Wojowasito, bahwa kata badhut sudah dikenal oleh masyarakat Jawa Timur sejak tahun 760 Masehi di masa berdirinya Kerajaan Kanjuruhan Malang dengan rajanya Gajayana, seorang seniman tari yang meninggalkan prasasti sejarah berupa candi Badhut.
- Perkembangan Ludruk
Kesenian Ludruk dari Jombang, Jawa Timur berbeda dengan ketoprak dari Jawa Tengah. Cerita ketoprak sering diambil dari kisah sejarah dan dongeng dengan latar belakang kehidupan zaman dulu. Sedangkan kesenian ludruk menceritakan kehidupan masyarakat sehari-hari, biasanya dari kalangan wong cilik. Kedua jenis kesenian tradisional Jawa ini mengandung pesan moral tertentu yang ingin disampaikan kepada penonton.
Bahasa yang dipakai dalam pertunjukan kesenian ludruk merupakan artikulasi bahasa masyarakat Surabaya. Karakteristik masyarakat Surabaya dan sekitarnya tercermin dalam karakter tokoh dalam seni ludruk. Kondisi percakapan masyarakat Surabaya bersifat lugas, blak-blakan dan guyonan kasar, bahkan terkesan urakan, terefleksi dalam ludruk.
Gambaran tersebut akan memberikan pengertian kepada kita perbedaan yang ada dalam budaya Jawa, antara masyarakat Jawa Timur (Surabaya dan sekitarnya) dengan masyarakat Jawa Tengah (Surakarta dan Yogyakarta). Demikian artikel sejarah singkat asal usul kesenian Ludruk di Jawa Timur. Mudah-mudahan bisa memperkaya pengetahuan Anda dalam mempelajari budaya Indonesia.
Dikutip dari "http://agussiswoyo.net/sosial-budaya/asal-usul-kesenian-tradisional-ludruk-dari-jawa-timur/"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar